Rabu, 01 Maret 2017

Profil Aksara Institute




AKSARA INSTITUTE
“Menegakkan Paradigma Baru Penyelenggaraan Pendidikan”
Mewujudkan Pendidikan yang Bervisi Memajukan Kualitas Hidup Masyarakat
Aksara Institute didirikan pada tanggal 29 Januari 2015 yang difasilitasi oleh akademisi, aktivis sosial dan praktisi yang bekerja pada isu-isu pendidikan. Aksara Institute berkedudukan di Bantaeng, Sulawesi Selatan, Indonesia. Akta Notaris Nomor 01 tanggal 1 Maret 2016, Notaris Syahrir Amri, SH.
Proses berdirinya didasari oleh gagasan yang lahir dari kondisi pendidikan di Indonesia yang dipandang masih jauh dari tujuan penyelenggaraan yang hakiki. Pendidikan, seharusnya, mampu mengubah realitas hidup masyarakat kearah yang lebih baik, yang ditandai dengan peningkatan kualitas hidup manusia (masyarakat) secara menyeluruh, tidak hanya bagi individu atau golongan tertentu. Kenyataannya, pendidikan yang  ada belum mampu berkontribusi banyak terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat secara luas.
Pendidikan, seharusnya, menjunjung tinggi keadilan social dan kesetaraan, yang termanifestasikan dalam praktek pendidikan sehari-hari. Kenyataannya,  penyelenggaraan pendidikan seringkali menunjukkan wajahnya yang ambiguitas dan paradoksal. Di satusisi, dilandaskan pada satu visi untuk membangun masyarakat yang demokratis, namun terkadang pada prakteknya justru bertindak otoriter dan anti-demokrasi, jauhdari slogan “mencerdaskan anak bangsa”.
Penyelenggaraan pendidikan seharusnya menjunjung tinggi persamaan derajat dan anti diskriminasi. Kenyataannya, kelompok-kelompok tertentu, seperti anak-anak jalanan, suku bangsa minoritas, anak-anak di pelosok-pelosok desa dan kelompok difabel tidak terakomodasi dengan baik dalam penyelenggaraan pendidikan.
Sadar bahwa menjadi penonton semata atau pasif dalam dialektika pendidikan yang terus berlangsung bukanlah pilihan yang baik. Maka, Aksara Institute didirikan sebagai wadah untuk menjawab keinginan besar menjadi bagian dari dialektika pendidikan, serta memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan pendidikan di Indonesia yang didasarkan pada tujuan hakikinya.
Sejak didirikan, Aksara Institute aktif bekerja bersama pihak penyelenggara pendidikan, LSM/NGO, akademisi, praktisi, profesional dan berbagai pihak yang memiliki kepedulian terhadap isu-isu pendidikan. Aktifitas Aksara Institute mencakup; kerja edukasi, advokasi, kampanye, penelitian dan kajian, publikasi, penguatan kelompok, dan pengembangan jaringan (lokal, nasional dan internasional).
Visi:
Terwujudnya pendidikan yang inklusif, vibrant dan mengabdi untuk kemajuan kualitas hidup masyarakat
Misi:
1)   Mempromosikan paradigma dan konsep baru penyelenggaraan pendidikan yang aksesibel bagi seluruh anak bangsa dan mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
2)  Menjadi bagian dari dialektika pendidikan, serta memberikan kontribusinyata untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.
Tujuan Aksara Institute:
1)    Melakukan penelitian dan kajian sebagai sarana pengembangan paradigma dan konsep baru penyelenggaraan pendidikan
2)   Membangun wadah untuk menggagas dan mengaplikasikan konsep pendidikan yang inklusif, vibrant dan mengabdi untuk kemajuan kualitas hidup masyarakat
3)   Meningkatkan kesadaran masyarakat melalui edukasi dan kampanye dalam rangka penguatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
4)   Pengorganisasian masyarakat, terkhusus kelompok terdiskriminasi, untuk meningkatkan kapasitas dalam memperjuangkan hak-hak pendidikan
5)   Mendorong lahirnya kebijakan baru dan atau perubahan kebijakan penyelenggaraan pendidikan, baik di tingkat lokal, nasional dan internasional yang mengutamakan aksesibilitas bagi seluruh anak bangsa.
Kegiatan Utama Aksara Institute
Kegiatanutama Aksara Institute, mencakup:
1)    Edukasi
2)   Advokasi dan kampanye
3)   Pengembangan jaringan
4)   Penelitian dan kajian
5)   Publikasi
6)   Membangun wadah praktek penyelenggaraan pendidikan
7)   Pengorganisasian kelompok
8)   Dan lain-lain
Kegiatan-kegiatan yang Telah Dilakukan
Sepanjang tahun 2016, Aksara Institute sejauh ini telah melakukan berbagai kegiatan, antara lain:
1)   Edukasi
·         Seminar dan workshop penyelenggaraan pendidikan inklusi. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, antara lain: 1) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI;2) Dinas Pendidikan, Pemudadan Olahraga Kabupaten Bantaeng; 3) Bappeda Bantaeng; 4) Guru-guru dari berbagai sekolah di  Kabupaten Bantaeng; dan lain-lain. Adapun output dari kegiatan ini adalah poin-poin rekomendasi untuk memastikan penyelenggaraan pendidikan inklusi di Kabupaten Bantaeng.
·         Pelatihan fasilitator pendidikan inklusi. Peserta kegiatan ini adalah pemuda dari berbagai kelurahan/desa di Kabupaten Bantaeng. Output dari kegiatan ini adalah lahirnya tenaga-tenaga advokasi, kampanye dan edukasi tentang pendidikan inklusi ke sekolah-sekolah dan kelurahan/desa.
·         Kunjungan ke sekolah. Kunjungan ini dilakukan ke sekolah-sekolah yang memiliki anak difabel. Kunjungan tersebut bertujuan untuk sharing pengetahuan tentang penanganan anak difabel.
2)  Advokasi dan Kampanye
·         Advokasi kasus pencabulan 8 siswa oleh oknum guru di salah satu sekolah dasar di Kabupaten Bantaeng. Dalam mengadvokasi kasus ini, Aksara Institute beraliansi dengan beberapa organisasi pemuda dan NGO di Kabupaten Bantaeng. Hasil akhir dari advokasi ini adalah hukuman 12 tahun penjara dan pemecatan bagi pelaku.
·         Kampanye tentang pendidikan inklusi. Kampanye yang dilakukan sejauh ini adalah penyebarluasan informasi mengenai pendidikan inklusi melalui media sosial.
3)  Pengembangan Jaringan
·         Jaringan nasional. Aksara Institute telah membangun jaringan di tingkat nasional untuk isu pemenuhan hak-hak difabel dan penyelenggaraan pendidikan inklusi. Adapun organisasi yang menjadi jaringan di tingkat nasional adalah Sasana Integritas dan Advokasi Difabel (SIGAB) dan Wahana Inklusi.
·         Konsorsium Powerfull Voice: Konsorsium ini terbentuk untuk memperkuat suara kelompok-kelompok yang selalu terdiskriminasi. Aksara Institute membangun konsorsium ini bersama LBH Makassar, Pena Bulu, Balang Institute, Kareso Bulukumba dan AMAN Sinjai.
4)  Penelitian dan kajian
·         Assessment kesiapan pelaksanaan pendidikan inklusi di Kabupaten Bantaeng. Output dari kegiatan ini adalah gambaran objektif tentang kesiapan Kabupaten Bantaeng untuk menyelenggarakan pendidikan inklusi, khususnya kesiapan sekolah. Serta rekomendasi dalam upaya meningkatkan kesiapan untuk penyelenggaraan pendidikan inklusi.
·         Sensus difabel. Sensus difabel dilaksanakan di Kecamatan Tompobulu untuk kelompok usia 5 – 17 tahun. Dari sensus ini ditemukan 221 anak difabel dengan beragam jenis. Sensus ini juga merangkum informasi mengenai belum siapnya sekolah untuk menangani anak difabel. Sensus ini terselenggara bekerjasama dengan Bappeda Bantaeng.
5)  Publikasi
·         Publikasi artikel pada Jurnal Difabel Vol. 3/No. 3/2016 (ISSN 2460-6030) yang diterbitkan oleh Sasana Integritas dan Advokasi Difabel (SIGAB). Artikel yang dipublikasikan adalah hasil assessment kesiapan penyelenggaraan pendidikan inklusi di Kabupaten Bantaeng.
6)  Membangun wadah praktek penyelenggaraan pendidikan yang inklusif, vibrant dan mengabdi untuk kemajuan kualitas hidup masyarakat. Sampai saat ini, program ini masih berbentuk gagasan, yakni mendirikan sekolah Panrita. Sekolah tersebut akan menjadi wadah untuk menggagas dan mengaplikasikan konsep pendidikan yang inklusif, vibrant dan mengabdi untuk kemajuan kualitas hidup masyarakat. Sekolah tersebut juga diharapkan akan melahirkan guru-guru yang berkemampuan dan bersifat layaknya Panrita. Panrita adalah gelar di masyarakat suku Makassar yang disematkan bagi orang-orang yang memiliki keahlian tertentu, sikap bijaksana, bertanggung jawab, serta mampu mengayomi masyarakat dan mentransformasikan ilmu kemurid-muridnya.
Susunan Kepengurusan Aksara Institute 2016 – 2019
Dewan Pengarah
Ketua
Nasrum
Anggota
Rival G. Ahmad

Madang
Pengurus Harian
Direktur
Erni
Divisi Administrasi dan Keuangan
Ika Fitriani M. (Kepala Divisi)
Divisi Kelembagaan dan Jaringan
Muh. Yunus (Kepala Divisi)
Divisi Advokasi
Guntur Judda (Kepala Divisi)

Hawani
Divisi Risetdan Publikasi
Nur Ansar (Kepala Divisi)

Ita Mufrita
Unit Program
Ismar Hamid (Manager)
Kontak Aksara Institute
Sekretariat
Kampung Batu Ruyung, RT. 004 RW. OO2, Kelurahan Karatuang, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan
Email
Fanspage

Website
-
Blog
Phone
085242343433 (Erni/Direktur)
085299221128 (Ismar Hamid/Manager Program)
Rekening Bank
Nama Bank                      :BNI
NamaPemegang Rekening  :Aksara Institute
Nomor Rekening              :0505917615

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) – Departemen Keuangan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pajak – Tahun 2016
Nama                                       : AKSARA INSTITUTE
NPWP                                                : 76.686.191.8-807.000
Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU)  :Organisasi Sosial Kemasyarakatan